Jurnal PKM - Penguatan Green Logistics melalui Nilai Ekonomis Sampah Produksi Rumah Tangga

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung menargetkan pada tahun 2022 sekitar 30% timbunan sampah di Ibu Provinsi Jawa Barat bisa diolah sehingga tidak akan masuk ke tempat pemrosesan akhir. Salah satu cara menanggulanginya adalah dengan mengembangkan kawasan bebas hingga skala kelurahan. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SISPSN) 2020 Kabupaten Bekasi menempati posisi tertinggi pertama untuk timbu n an harian sebesar 1.900,24 ton/hari , kedua Depok 1.565,04 ton/har i, ketiga 1.539,82 ton/hari. Komposisi berdasarkan jenisnya didominasi oleh sisa makanan 44,52% plastik 16,7%. terbesar sumbernya rumah tangga 60% fasilitas publik 13,3%. Kinerja pengurangan lima 6,56% atau 36.887,99 ton/tahun terakhir penanganan 0,6%. Artinya masih banyak yang belum tertangani tepat. Dalam hal meningkatkan kinerja Bandung, membuat program Kang PisMan yaitu (Kurangi) Pis (Pisahkan) Man (Manfaatkan). Gerakan ini wujud keperdulian berkolaborasi antara pemerintah, warga, swasta, lainnya dalam membangun peradaban baru pengelolaan lebih maju. Oleh karena itu, mendukung pemerintah tersebut, Universitas Widyatama menjalankan kegiatan Penyuluhan Penguatan ‘Green Logistics’ m elalui Nilai Ekonomis Produksi Rumah Tangga Kelurahan Margasari Bandung. Solusi ditawarkan menyelesaikan permasalahan diatas adalah: Membuat model Green Logistics komoditas memberikan nilai ekonomis produksi